Segarnya Soto Kwali Bu Warti

Segarnya Soto Kwali Bu Warti
| Ani Kristanti |

KEDAI soto itu tidak terlalu luas. Kain yang tergantung di terasnya bertuliskan soto kwali Bu Warti. Di dalam kedai terdapat lima buah meja kecil dengan empat kursi plastik di masing-masing meja.

Alunan lagu-lagu Jawa senantiasa menemani pengunjung bersantap. Saat berada di kedai sederhana Bu Warti, Anda yang berasal dari Jawa seakan berada di kampung halaman. Anyaman bambu yang dipajang di bagian dinding dan langitlangit kedai memperkuat kesan sederhana.

Namun kesederhanaan kedai soto ini tak mengurangi niat pengunjung menyantap segarnya soto kwali ini. Kedai yang terletak di Jl. Fatmawati Nomor 4A ini tak hanya kedatangan pengunjung dari para pekerja kantor sekitar. Banyak pengunjung kedai ini datang dari daerah pinggiran Jakarta, seperti Cibubur, Bekasi hingga Ciputat. “Mereka selalu datang di setiap akhir pekan,” ujar Suwarti, pemilik kedai.

Bahkan artis seperti Jamal Mirdad dan Roy Marten, menjadi pelanggan kedai soto kwali ini. “Almarhum Amir Mahmud juga sering bertandang ke sini,” ujar Sunarso, suami Suwarti.

Bumbu dari Solo

Sesuai namanya, kedai soto Bu Warti mempunyai sajian andalan soto kwali. Dinamakan soto kwali karena soto khas Solo ini memang dimasak dalam wadah tanah liat yang disebut kwali.

Terhidang di meja, soto ini berkuah bening. Rasa gurih langsung terasa ketika mulut menyeruput kuah soto. Pengunjung yang menginginkan kuahsegar bisa menambahkan perasan jeruk nipis. Biar rasanya lebih mantap, bisa juga Anda menambahkan kecap asin dan sambal.

Suwarti royal menaburkan suwiran daging ayam serta irisan daging sapi. Tak heran, ayam atau daging ini selalu terlihat setiap kali Anda menyendok soto. Taoge, sohun, daun bawang dan bawang goreng ikut melengkapi racikan soto kwali ini.

Untuk teman makan soto, tersedia sate ati ampela, sate telur puyuh, tempe bacem, tahu bacem di tiap meja.

Agar rasa tak melenceng dari aslinya, Suwarti selalu mendatangkan bumbu dari Solo setiap tiga bulan sekali. Suwarti lantas meracik bumbu itu dengan menumbuknya. “Saya tak pernah memakai blender untuk menghaluskan bumbu. Rasanya beda,” kata Suwarti.

Seminggu sekali, Suwarti menyiapkan bumbu sotonya. Bumbu jadi itu kemudian disimpan dalam kulkas. “Asal semua bumbu sudah terendam dalam minyak, pasti awet,” ujar Sunarso.

Meski kedai ini sederhana, Suwarti menggunakan bahan baku yang berkualitas. Untuk daging ayam, mereka hanya menggunakan daging bagian dada. “Dada ayam tak banyak lemak,” ujar Suwarti.

Begitu pula dengan daging sapi. Mereka juga memilih daging yang bebas lemak, yaitu yang berasal dari bagian paha (gandeg).

Suwarti memang menghindari lemak untuk sotonya. “Ini permintaan pelanggan,” kata Suwarti. Makanya, untuk kuah soto mereka menggunakan sumsum sapi. Suwarti juga membuang minyak bumbu yang biasa mengambang di kuah soto.

Dalam sehari, Suwarti mengolah tiga kilogram daging ayam dan sapi khusus untuk sotonya. Namun, bukan cuma soto yang tersedia di kedai soto kwali ini. Secara bergiliran, Suwarti juga menyediakan sayur asem, sop iga dan nasi rames. Sajian ayam dan bandeng presto juga menuai banyak penggemar. “Banyak kantor yang memesan untuk rapat,” kata Suwarti.

Banderol harga soto kwali sesederhana nama dan bentuk bangunan resto ini. Untuk soto campur, Anda cukup membayar Rp 8.000 per mangkok. Sedangkan harga soto pisah Rp 10.000 semangkuk. Bandeng dan ayam presto dipatok Rp 12.000, sudah lengkap dengan nasi.

Sumber: Kontan Online

Slruup! Sop Daging Betawi Punye

Slruup! Sop Daging Betawi Punye
Eka Septia – detikFood

Jakarta – Buat yang sedang meriang, badan kurang segar, sup yang satu ini bisa jadi obat mujarab. Inilah sop daging sejujurnya olahan dapur Betawi. Kuahnya bening kecokelatan, dengan potongan daging yang kekar namum empuk lembut. Jangan ditanya lagi rasanya. Gurih, segar dan nikmat kagak ade duenye!

Rumah makan Berkah ini sudah kondang sejak lama. Sajian andalannya ya cuman sop daging. Peringatan pertama, jangan terlalu siang kalau mau mampir ke warung makan yang ada di dekat gedung Prabu 1 Jl.TB Simatupang ini. Pasalnya Anda bakal harus menunggu di luar untuk dapat kursi atau yang paling apes, sop sudah habis!

Karena tak mau mengalami kekecewaan, maka sayapun menyiapkan waktu. Jam 12 lewat sedikit sudah ada di rumah makan yang sudah ada sejak tahun 1980 an ini. Ternyata hampir semua meja sudah dipenuhi pengunjung pada jam makan siang itu.

Menu andalan rumah makn ini dari dulu adalah sop daging sapi. Hanya tersedia dua ukuran, mangkuk kecil dan mangkuk besar. Buat yang tidak suka daging sapi, ada ayam goreng telur dan pepes ikan mas.

Di ujung bagian tengah terdapat lemari kaca tempat meracik soto. Uap gurih aroma daging segera tercium. Usaha saya untuk meminta potongan daging dengan sedikit tulang ternyata gagal. “Sudah habis, tinggal daging aja”’ demikian komentar sang pelayan.

Pesanan sup dalam porsi kecil disajikan dalam mangkuk sup ukuran sedang. Ada sekitar 3-4 potong daging sapi dalam ukuran lumayan besar, sekitar 4×4 cm. Bongkahan daging ini direndam kuah kecokelatan bening dan ditaburi urusan daun bawang dan seledri yang lumayan royal. Aroma kaldu sapinya sangat gurih menusuk hidung!

Kalau melihat besarnya potongan daging tentu jadi ragu. Apa empuk ya daging sebesar itu? Hmm…ternyata daging sangat mudah dipotong dengan sendok dan garpu. Rasanya? Empuk, lembut dan gampang dikunyah. Tekstur dagingnya kemerahan. Mungkin saja daging dimasak dengan panci tekan sehingga tetap kekar tapi empuk! Paling tidak perlu proses memasak yang cukup lama dan teliti menjaga kaldu agar tida keruh.

Hirupan kuahnya teras gurih, jujur, alami selayaknya kaldu daging asli yang sedap. Setelah diaduk dengan sambal rawit dan kucuran air jeruk nipis, barulah terasa agak sangar, sedikit mengigit dan memiu derasnya cucuran keringat!

Untuk menikmati sop daging ini selain dengan nasi, ada lauk-pauk sederhana yang tersedia. Perkedel, tempe goreng dan tahu goreng plus emping melinjo super besar. Tempenya berukuran besar, digoreng kering dengan rasa bawang meresap. Garing dan gurih. Perjedelnya selain besar, padat rasanya juga gurih lembut dengan aroma pala dan merica yang wangi. Semuanya tampil seperti gaya Betawi, polos, seadanya!

Cucuran keringat pun saya redakan dengan es jeruk peras yang asli, asam manis dan segar. Emping yang dikucuri kecap manispun jadi pelengkap sempurna santapan sop daging ini. Sebagai peredam rasa pedas dan lemak sop di mulut, pencuci mulut di warung ini saying dilewatkan. Kue bugis di tempat ini memag kondang. Terbuat dari tepung ketan hitam dengan unti kelapa yang putih serta dibungkus daun pisang. Legit, lentur dan wangi rasanya, pas buat pencuci mulut! Sayapun membawa beberapa bungkus kue bugis ini untuk dibawa pulang!

Harga yang ditaawrkan warung makan ini masih relative murah mengingat porsunya yang lumayan besar. Sop daging mangkuk kecil Rp 25.000,00 dan mangkok besar Rp 30.000,00. Tahu dan tempe Rp 1.500,00 sedangkan untuk perkedel Rp 3.000,00. O ya, kue bugis yang enak dan legit itu hanya Rp. 1.000,00 per bungkus. bukan? Kalau ingin mneyegarkan badan sambil memcicipi kuliner Betawi yang sejujurnya, mampir saja ke warung makan ini!

RM. Berkah
Masakan Betawi
Jl. Jeruk Purut No.10 Cilandak Timur
Jakarta Selatan
Samping Gedung Ratu Prabu I, belakang masjid
Telp: 021-7815652

Sumber: detikFood

Kenyal Lembut Kwetiau Goreng dan Siram

Kenyal Lembut Kwetiau Goreng dan Siram
Eka Septia – detikFood

Jakarta – Sajian mi yang satu ini memang sedikit berbeda, bahan dasarnya yang terbuat dari tepung beras bisa menggantikan asupan karbohidrat untuk siang ini. Teksturnya yang lembut kenyal makin enak saat dipadu dengan bumbu-bumbu yang komplet. Ingin digoreng ataupun disiram, silahkan pilih saja!

Kalau sedang tak ingin makan nasi siang ini Anda bisa menggantikannya dengan sajian menu kwetiau. Kwetiau yang lembut kenyal ini bisa juga menjadi pengganti karbohidrat karena bahan dasarnya yang terbuat dari tepung beras.

Konon katanya, kwetiau ini berasal dari daerah Tio Chiu. Sebagian besar warga keturunan Tio Chiu banyak yang berasal dari kota Pontianak, sehingga kota Pontianak juga sering dikenal sebagai kota asal kwetiaw. Namun, kwetiau Medan juga tak kalah lezat.

Kualitas kwetiau tergantung pada lenturan dan kelembutan teksturnya. Pilihan yang populer adalah daging sapi dan babat yang jadi paduannya. Ini masih ditambah dengan tauge, kucai, bakso, telur dan tentu saja bawang merah goreng sebagai taburannya.

Kalau suka yang sedikit berkuah, bisa saja memilih kwetiaw siram daging sapi atau kwetiau siram seafood. Kwetiau ditumis kemudian disiram dengan isian yang diberi kuah nyemek berwarna kecokelatan karena memakai larutan kanji. Jodoh buat makan kwetiau ini adalah acar cabai rawit yang renyah pedas dan saus cabai botolan. Kwetiau harus dimakan selagi panas agar rasanya enak dan bikin badan berkeringat.

Kalau sudah mantap makan kwetiau siang ini, beberapa daftar resto di bawah ini mungkin bisa Anda sambangi.

Planet Noodle
Benton Junction No 17, Lippo Karawaci
Tanggerang, Banten
Telp: 021-5468029 / 021-5468059

De Plum Cafe
Jl.Warung Buncit Raya No.98 Jakarta Selatan
Dibelkang Ranch Market Buncit
Telp: 021-79181861

Kwetiaw Jangkung 78
Jl. Hayam Wuruk no. 78
Telp: 021-6283823

Kwetiaw Sapi ACIAP
Jl. Mangga Besar Raya No.35
Telp: 021- 6253638

Eaton Restaurant
Cilandak Town Square lantai 2
Jakarta Selatan

RM Kwetiau Bagan
Jalan Bandnegan Selatan no.16
Jakarta Utara
Telpon: 021-6916632

Chopstix
Cilandak Town Square 1st FL
Jl. Letjend. TB Simatupang Kav. 17
Cilandak

Mall Pondok Indah 1 1st FL
Jl. Metro Pondok Indah Blok 3B

Plaza Indonesia Basement
Jl. MH. Thamrin No. 28-30
Jakarta
( eka / Odi )

Sumber: detikFood

Yuk Kite Makan Nasi Uduk Betawi!

Yuk Kite Makan Nasi Uduk Betawi!
Odilia Winneke – detikFood

Jakarta – Sudah berapa lama tinggal di Jakarta? Sudah pernah mencicipi nasi uduk Betawi? Hmm…kalau belum, mumpung Jakarta lagi ulang tahun, siang ini bisa mampir ke warung nasi uduk. Nasinya pulen gurih, lauknya komplet dan sambalnya pedas gurih!

Nasi uduk merupakan salah satu koleksi kuliner Betawi yang sudah jadi ikon kota metropolitan ini. Nasi ini merupakan sajian nasi komplet dengan lauk-pauknya. Ada yang bilang nasi ini merupakan kuliner Betawi asli. Namun, ada juga yang bilang kalau nasi ini pengaruh kuliner India yang memang punya koleksi nasi gurih yang mirip, diolah dari beras basmati.

Uniknya nasi uduk Betawi bisa dinikmati kapan saja. Bisa untuk sarapan, makan siang atau makan malam. Karena itu warung nasi uduk juga ada yang buka malam hari. Yang tersohor nasi uduk di kawasan Kebon Kacang dan Palmerah yang masih memegang ‘aliran’ Betawi asli.

Sajian ini terdiri dari nasi uduk yaitu nasi yang ditanak dengan santan, daun salam, dan serai sehingga pulen, gurih dan wangi. Nasi ini dibungkus daun pisang berbentuk kerucut dengans eikit taburan bawang merah goreng di atasnya. Kualitas nasi ini yang menentukan enak tidaknya nasi uduk.

Lauk-pauknya terdiri dari ayam, jeroan ayam, paru, empal, tahu dan tempe yang semuanya digoreng. Sedangkan yang khas adalah semur jengkol dan semur tahu kentang Cocolan yang wajib adalah sambal kemiri yang kemerahan dan kental, kadang ditambah dengan sambal biasa plus kecap manis.

Paling afdol makan nasi uduk pakai tangan langsung beralas daun pisang. Lauk-pauk bisa dipilih sesuai selera, setelah nasi diaduk dengan sambal, barulah disuap dengan lauk pilihan. Lalap daun kemangi, timun dan tomat disajikan sebagai pelengkap. Ciri khas setelah menyantap nasi uduk ini ya keringat berlelehan dan perut kenyang. Sedap benar!

Kalau ingin makan siang bermenu nasi uduk, coba pilih salah satu warung makan yang buka siang hari ini.

Kedai Nasi Uduk & Ayam Goreng
‘Puas Hati’
Jl. Kebon Kacang I no.63
Jakarta Pusat
Telpon: 021-3919031

Nasi Uduk Bang Muri
Pertigaan Jl. Palmerah Barat-Jl.Kebayoran Lama-Rawa Belong
Jakarta Barat

Nasi Uduk Hj.Ellya
Jl. Pedanggrahan bo. 169, Kembangan
Jakarta Barat
Telpon: 021-70978034

Rumah Makan Ayam Goreng & Nasi Uduk
H.Babe Saman
Jl. Kebon Kacang I
Jakarta Pusat
Telpon: 021- 3145429

Nasi Uduk Bang Jali
Samping Senayan Residence
Jl. Patal Senayan

Sumber: detikFood

Nyang Ini Pecak Gurame Babe Punye!

Nyang Ini Pecak Gurame Babe Punye!
Devita Sari – detikFood

Pecak gurame racikan Haji Muhayar ini memang patut diacungi jempol. Guramenya digoreng kering lalu diguyur saus yang rasanya asam pedas. Sungguh menggugah selera. Ikannya segar, digoreng garing diluar dan lembut di dalam. Belum lagi sambal dadak yang pedesnya nonjok, makin membuat kalap makan siang a la Betawi kali ini!

Makanan Betawi memang kagak ada matinye! Hal itu kami buktikan di rumah makan yang ada di bilangan Jl. Taman Margasatwa Ragunan. Kebetulan letaknya tak jauh dari kantor, nah jadilah siang itu kami beramai-ramai mengunjungi RM H Muhayar. Jika dari arah Kuningan, posisi RM Betawi ini ada di sebelah kiri jalan, tepat setelah Telkom Ragunan.

Siang itu sudah tampak jejeran mobil-mobil yang diparkir di pinggir jalan nyaris menutup bangunan rumah makan. Layaknya RM Betawi pada umumnya, rumah makan Haji Muhayar ini pun tampil sederhana. Meja-meja dan kursi plastik ditata menempel dinding rumah makan berlantai dua ini.

Saat akan memasuki rumah makan, seorang bapak dengan ramah mempersilahkan kami masuk. Mengingat siang itu situasi rumah makan bisa dibilang ramai, namun kami masih menerima sapaan ramah. Tak lama kemudian seorang pelayan langsung datang dan dengan sigap mencatat pesanan kami.

Yang menjadi andalan rumah makan Betawi ini adalah Pecak Ikan Gurame Goreng dan Ayam Kampung Goreng. Selain itu ada pula ikan mas dan ikan lele yang bisa digoreng, dipecak, dan dibakar. Sebagai pelengkap di atas meja ada mangkok mungil yang berisi sambal terasi, pisang, dan timun.

Satu per satu pecak gurame, ayam goreng, dan sayur asem khas Betawi disajikan di atas meja. Tak lupa lalapan yang terdiri dari dua piring berupa rebusan daun pepaya, kenikir, selada, kemangi dan kacang panjang ikut disajikan. Buat penyuka pedas, hmm… sambal terasi rumah makan ini tentunya tak boleh dilewatkan.

Pecak Gurame disajikan dalam piring oval, ikan guramenya berukuran sedang dengan guyuran kuah pecak. Ukuran yang besar membuatnya bisa dinikmati 2-3 orang. Sedangkan yang dimaksud pecak disini adalah ulekan cabai merah, bawang merah, dan jeruk nipis yang disiramkan diatas tubuh gurame. Jejak bau amis dan bau tanah yang biasa menjadi BB gurame pun tak lagi tercium pada hidangan ini.

Soal bumbu pecak ini, ada warung yang membuat racikan dengan warna kuning oranye karena pemakaian kunyit dan cabai yang garang. Namun, racikan Haji Muhayar ini lebih cantik tanpa kehilangan rasa pedas, gurih yang seimbang!

Sepiring nasi putih hangat menjadi teman menikamti pecak gurame goreng. Ikan guramenya berwarna kecokelatan, digoreng dengan minyak panas yang tinggi. Hasilnya, luarnya garing, dalamnya sangat lembut gurih! Aroma rempah lamat-lamat langsung tercium saat saya menyuapkannya ke dalam mulut bersama nasi. Nyam nyam… rasa asam, pedas, dan sedikit asin dari kuah pecak sangat serasi beradu dengan daging gurame yang segar. Karena penyuka pedas, saya tambahkan sedikit sambal terasi. Wuihh… ternyata rasanya jadi makin dahsyat, saya pun jadi tambah kalap dibuatnya!

Sajian lain yang tak kalah memikat adalah ayam goreng kampung warung Betawi ini. Ayam kampungnya digoreng kecokelatan, tidak terlalu kering. Tanpa kesulitan si daging langsung terkoyak, benar-benar terasa empuk dengan bumbu yang benar-benar meresap sempurna. Aroma bawang putih tercium kuat. Dengan pelengkap berupa sayur asem, sambal terasi dan lalapan, hmm… jadi makin dahsyat!.

Yang tak kalah enak dan unik adalah sayur asem khas Betawi yang ada di rumah makan ini. Isinya berupa kacang kulit, jagung, pepaya muda, labu siem. Bedanya di sayur asem ini terdapat potongan oncom berukuran segi empat yang membedakannya dari sayur asem lainnya. Kuahnya pun bening tanpa gerusan cabai atau kacang. Rasanya murni asam segar sedikit gurih. Potongan oncom yang mirip potongan bata ini jadi ciri khas Betawinya.

Untuk seporsi Pecak Ikan Gurame Goreng yang lezat saya cukup membayar Rp 40.000, sedangkan untuk sepotong ayam goreng kampung Rp 18.000,00 dan Rp 4000.000 saja untuk seporsi sayur asem Betawi. Nah, tertarik ingin menjajal kedahsyatan kuliner Betawi di hari ulang tahun Jakarte nanti? Nyokk… kita rame-rame makan di warung babe Muhayar aje!

Warung Betawi Haji Muhayar
Jl. Taman Margasatwa No.8
Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp: 021-7813945
HP: 0812-858-2750
Jam Buka: 08.00 – 21.00

Sumber: detikFood

Nostalgia Sate Kambing Pak Hardjono

Nostalgia Sate Kambing Pak Hardjono
Odilia Winneke – detikFood

Jakarta – Kalau menyantap satai kambing memang harus berlagak lupa-lupa ingat akan kadar kolesterol darah. Apalagi satai kambing yang satu ini. Potongan dagingnya besar berselingan dengan lemak yang sudah sedikit gosong. Dilumuri kecap manis plus disuap bersama irisan tomat dan bawang merah. Amboiii..lezat dahsyat!

Jika ada yang tanya ‘Sate kambing mana yang paling enak?’, pastilah nama warung sate kambing Djono Jogya bakal disebut. Warung sate ini memang sudah ada di kawasan Pejompongan sejak tahun 1980 an. Karena itu pula dengan rasa kangen berat akan sate kambing, Sabtu malam itu saya pun berusaha melacak kembali kelezatan sate kambing ini.

Ternyata tak banyak yang berubah, ada jajaran panggangan sate ada di depan rumah makan yang sederhana, tanpa AC ini. Terus terang kepulan asap yang wangi ini sering membuat rasa lapar jadi makin berat. Selain sate kambing, andalan rumah makan yang dirintis oleh almarhum pak Hardjono ini adalah sup kambing dan gule kambing.

Di salah satu lemari kaca terdapat juga cobek besar tempat meracik karedok dan gado-gado. Ya, dua makanan berbasis sayuran ini juga banyak digemari pengunjung termasuk saya. Maka malam itu saya memesan gado-gado selain sate kambing, sate ayam, dan sup kambing.

Bicara soal sate kambing dengan embel-embel Jogya ini menunjukkan asal si pemilik. Karena di Jogya sate kambing tidaklah terlalu kondang. Sambil menunggu sate kambing dibakar, sayapun tak membiarkan mulut menganggur. Seporsi tahu Sumedang yang panas mengepulpun kami kunyah bersama cabai rawit segar! Gurih, lembut dan dengan kulit garing di luar menunjukkan kualitas tahu yang bagus!

Gado-gado dan sup kambing datang lebih cepat. Gado-gadonya tak jauh beda dengan tampilan gado-gado uleg umumnya. Sayuran yang terdiri dari kacang panjang, tauge, kol dan kangkung berlumuran bumbu kacang yang mlekoh dan tebal. Gurih manis pedas, paduan rasa yang segar di mulut. Ternyata enak juga malam-malam makan gado-gado!

Sup kambing yang disajikan dalam mangkuk sedang berkuah bening. Aroma wangi kaldu menebar, menusuk hidung. Kuahnya gurih, dengan rasa kaldu yang kuat. Sementara iga kambing yang mungil terasa sungguh empuk dan mudah dikunyah. Benar-benar dimasak dengan api kecil dan lama sehingga kaldunyapun memberi kepekatan rasa kaldu kambing yang kuat.

Rasa alami kaldu sup kambing ini sangat berjodoh dengan sate kambing yang garang. Potongan daging kambingnya cukup besar dengan selipan lemak muda yang cukup besar juga. Dagingnya empuk dan lemaknya langsung nyuuusss..saat digigit, gurih dengan aroma bakar yang kuat. Olesan sedikit kecap manis dan cocolan irisan tomat dan bawang merah menjadi pelengkap yang pas. Rasa gurihnya jadi tidak berbekas di rongga mulut!

Tampilan sate ayam tak jauh beda dengan sate kambing. Potongan dagingnya besar-besar dengan pelengkap sambal kacang. Sayang sekali potongan daging yang besar itu kurang ocok buat saya. Terasa terlalu tebal, kurang meresap bumbunya. Tidak seperti sate ayam Madura yang agak tipis, lebih gurih dan enak.

Puas rasanya sudah menebus kangen sate kambing pak Djono yang ternyata masih konsisten dengan empuk dan lembutnya daging kambing. Harga yang saya bayarpun sesuai dengan kelezatannya. Seporsi sate kambing (10 tusuk) Rp. 34.000,00, sate ayam Rp. 28.000,00 dan seporsi gado-gado Rp. 12.000,00.

Sate Djono Jogya
Jl Penjernihan I No 5B
Pejompongan
Jakarta Pusat
Telpon: 021-5701292.

Sumber:  detikFood

Angsa Bakar dan Oseng Emprit

Angsa Bakar dan Oseng Emprit
IGN sawabi

MENCARI makanan eksotis dengan cita rasa nan tak terlupakan, tidaklah sulit jika anda berkunjung ke Yogyakarta. Warung bakmi dengan sederet nama terkenal, restoran dengan sajian memukau ada di hampir setiap tikungan jalan, bahkan hingga ke pelosok kampung pun banyak ditemukan.

Mereka berlomba menggugah selera tetamunya. Salah satunya, yakni Waroeng Dhahar Pulosegaran di dusun Tembi, Jl Parangtritis, Bantul Yogyakarta. Di sini tamu bisa menikmati kuliner eksotis dan unik yang hanya satu-satunya di kota Yogyakarta sambil memandang hamparan sawah dan pepohonan desa Tembi yang menghijau di kejauhan.

Tembi sendiri sekarang merupakan sebuah ikon produk budaya yang terletak di selatan kota Yogyakarta. Rumah Budaya Tembi adalah sebuah usaha panjang proses perwujudan Desa Budaya berbasis lingkungan yang didirikan di dusun Tembi, desa Timbulharjo, kecamatan Sewon, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rumah Budaya Tembi mempunyai fasilitas akomodasi bernuansa pedesaan yang merupakan sebuah usaha konservasi dari rumah limasan Jawa yang ada di pedesaan. Juga ada sarana lainnya seperti pendapa, museum, galeri, rumah penginapan, kolam renang, serta warung dhahar yang dilengkapi dengan hotspot internet.

“Masa Lalu Selalu Aktual”, menjadi visi Rumah Budaya Tembi yang menempatkan sejarah sebagai dasar pijakan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan. Sejarah sebagai pengalaman dalam proses “menjadi” dan bukan sekedar “masa lalu” yang statis.

Yogyakarta yang dikenal sebagai kota dengan aneka produk budaya juga terkenal dengan aneka ragam jenis makanannya yang khas. Khas karena makanan tersebut hanya berada atau berasal dari daerah ini.

Kalau kebetulan sedang di Yogya, pastilah mengenal jalan Parangtritis. Pada jalan ini dalam jarak tempuh 8,5 Km ada Rumah Budaya Tembi, yang didalamnya terdapat Waroeng Dhahar Pulo Segaran. Kalau ditulis lengkap jalannya, Rumah Budaya Tembi, Jl. Parangtritis Km 8,5 Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Di Waroeng Dhahar Pulo Segaran ini memang tidak hanya menyediakan jenis menu ‘tradisional’, yang cukup aneh, bahkan bisa membuat orang berkerut kening ketika mendengar. Misalnya, ada jenis menu daging bajing (tupai) yang disajikan dalam bentuk sup. Pendeknya, sup bajing (tupai). Tetapi bagi orang yang mengenal dan sering berburu bajing sampai ke desa-desa, akan bergumam: Ini dia. Selain itu, sesungguhnya ada juga daging tupai goreng atau bajing goreng. Menu-menu langka seperti ini memberikan nuansa etnik dan seperti kembali ke ‘masa laloe’.

Di Yogya memang ada beragam jenis warung dan restoran yang menyajikan menu dari beragam lokal. Pulo Segaran, tampaknya hendak melakukan eksplorasi pada menu-menu yang ‘dilupakan’, atau mungkin, menu yang ‘kurang lazim’ untuk restoran. Atau sesungguhnya, bisa pula dimengerti, menu di ‘Pulo Segaran’ adalah upaya untuk mengenali kultur lokal pada masa lalu, yang ditapaki pada makanan. Karena, dari makanan, orang bisa mengenali jenis kultur satu masyarakat tertentu.

Misalnya saja menu “Pepes Tawes Kali Opak” yang sangat lunak. Membuka bungkusan daun pisang, sebagai ciri khas dari menu pepes, dengan segera lidah akan ‘meminta’ untuk mengecapnya. Menu ‘Pepes Tawes Kali Opak’, satu porsi, termasuk sepiring nasi hanya seharga Rp 9000,-. Akan lebih terasa nendang lagi rasanya, jika dalam menikmati pepes tersebut disertai teh poci, atau jenis minuman Jawa lainnya, misalnya ‘wedang secang’ atau ‘wedang uwuh’.
Menu ‘Pepes Tawes Kali Opak’ ini mengambil formula bumbu yang sama. Artinya khas bumbu pepes. Hanya yang tersedia dibungkusan daun pisang yang telah dimasak pepes, terdapat ikan tawes. Ketika menikmatinya: ‘Rasanya Nendang’
Bagi orang yang tidak suka pedas, ‘Pepes Tawes Kali Opak’ tetap bisa dinikmati. Karena, meski memakai cabe, tetapi tidak membawa rasa pedas. Kalau memerlukan rasa pedas, tinggal ditambahi sambal trasi, atau sambal tomat. Lengkap, rasa pedasnya. Dan, sambil menyuruput teh poci: seperti kembali ke masa lalu.

Bagaimana dengan oseng emprit dan gulai angsa? Rasanya, orang sudah mengenal dan mudah mencari daging kambing dan daging sapi. Atau juga ayam goreng maupun bebek goreng. Namun mungkin, jarang menemukan daging angsa atau dalam bahasa Jawa disebut banyak. Di Waroeng Dhahar Pulo Segaran tersedia menu daging banyak yang dimasak gule maupun goreng. Tamu tinggal pesan ‘gule banyak’ atau ‘goreng banyak’.

Kuah ‘gule banyak’ memberikan rasa setiap kali menikmati. Dagingnya pun empuk, sehingga tidak repot mengunyahnya. Daging goreng banyak, hampir tidak beda dengan dageng goreng bebek. Mungkin orang sulit membedakannya. Sambal terasi yang menyertai daging goreng banyak memberikan rasa tersendiri dari menu makanan ‘goreng banyak’.
Harga satu porsi termasuk murah, dengan hanya Rp. 12.600 Anda sudah bisa mendapatkan ‘gule banyak’ atau ‘goreng banyak’ dan itupun sudah termasuk sepiring nasi.

Bagi kaum muda, apalagi remaja yang ‘tidak mengenal’ menu etnik, karena terbiasa dengan menu global. Ada baiknya mencoba di Waroeng Dhahar Pulo Segaran agar mengenali ‘masa laloe’ untuk memahami kekinian. Dari menu makanan hal seperti itu bisa ditempuh. Dan Waroeng Dhahar Pulo Segaran adalah start untuk menempuhnya.

Burung pipit yang dalam bahasa Jawa disebut emprit, tak lebih merupakan burung yang menjadi hama petani. Bentuknya kecil mungil. Apakah ada dagingnya? Tentu tidak cukup seekor dua ekor untuk bisa menikmati menu satu ini. Perlu berekor-ekor emprit, baru kita bisa merasakan; oo ini yang namanya oseng emprit.

Menu-menu andalan :
– Gule Banyak
– Goreng Banyak
– Bakaran Banyak
– Tongseng Manuk Emprit
– Oseng-oseng Manuk Emprit
– Tongseng Bajing
– Sup Bajing
– Sup Iwak Nila
– Sup Pitik Kampung
– Jangan Bobor
– Jangan Tempe Lombok Ijo
– Bakmi Jowo

– Carang Gesing
– Pisang Goreng Gula Aren
– Lumpia Pitik
– Tempe Mendoan
– Tahu Susur

– Teh Poci
– Wedang Secang
– Wedang Uwuh
– Wedang Temu Lawak
– Beras Kencur
– Serbat Jahe Anget

Sumber: Kompas.com

Nyam..Nyam.. Cumi Goreng dan Udang Bakar!

Nyam..Nyam.. Cumi Goreng dan Udang Bakar!
Eka Septia – detikFood

Jakarta – Siapa sih yang nggak doyan seafood? Rasanya gurih enak, apalagi jika diberi bumbu yang pas dan dimatangkan dengan cara yang benar pula. Mulai dari cumi goreng tepung, udang bakar madu, sampai dengan kepiting saos Padang bisa jadi pilihan makan siang ini. Hmmm..di mana ya resto seafood yang enak?

Seafood tak hanya enak disantap malam hari, tapi juga bisa disantap sebagai menu makan siang ini. Pilihan seafood pun sangat banyak, mulai dari beragam jenis ikan yang diolah dengan cara dibakar, digoreng atau dengan dimasak dengan cara tertentu. Atau boleh juga memilih cumi goreng tepung yang kriuk..kriuk. gurih dan renyah.

Si bongkok alias udang pun tak mau kalah dalam penyajian, mulai dari yang digoreng dengan tepung, di tumis dengan bumbu komplet, atau dengan dibakar dengan mentega atau madu. Rasanya sudah pasti sangat lezat! Kunci penting dalam mengolah seafood tidak hanya pada bumbu-bumbu, tapi juga pemilihan bahan yang harus segar. Kalau bahan utama tidak segar, maka kualitas dari rasa seafood itu pastinya akan berkurang. Karena itu beberapa restoran menyediakan seafood hidup dan segar yang bisa dipilih langsung sebelum diolah.

Agar makan siang jadi komplet gizinya, jangan lupa memesan sayuran. Kangkung tumis, tauge tumis, atau lalapan sayuran segar bisa dipilih. Untuk penggila kepiting, bisa memilih kepiting saos Padang, kepiting saus tiram, kepiting telur asin, dan masih banyak lagi. Soal pilihan resto, bisa yang kelas rumah makan hingga restoran. Semuanya dijamin lezat! Nah, pilih saja satu di antara resto ini!

Saung Grenvile
Komplek Greenville Blok AV/12A
Jakarta Barat
Telp: 021-565 9517

Bandar Djakarta
Pintu Timur Taman Impian Jaya Ancol
Jakarta
Telp: 021-645 5472, 645 6554
Fax : 021-647 14562

Restoran Danau Sunter
Area GOR Sunter
Jl. Danau Sunter Selatan No.1
Jakarta Utara
Telp: 021-658 31555
Buka : 11.00 – 14.30 (lunch)

PawonQu
Jl. Raya Serpong No.62
BSD – Tangerang
Telp: 021-5398022

Restoran Seafood 89
Rajawali Selatan
Jakarta Pusat
Telp: 021-92620019

Pondok Ikan Bakar ‘Babe H. Lili’
Jl. Taman Margasatwa, Jakarta Selatan (Sebelum SMK 57 dari arah mampang)

Santiga Seafood
Depan BCA Benhil sebrang Rumah Makan Padang Sederhana Jakarta Pusat
Telp: 021-5656015

Pondok Seafood Babe
Jl. K.H. Abdullah Syafei No.77 Casablanca, Jakarta
Telp: 021-83700724

D’Cost Seafood
Jl. Puri Lingkar Luar Barat, Puri Indah, Jakarta Barat (Gedung Electronic City)
Telp: 021-58301988

The Fish ‘n Chips Shop
Jl. Kemang I No. 3, Jakarta Selatan
Telp: 021-71791438

Seafood AYU , Kelapa Gading
Halaman Parkir KTC Blok C, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Spring Hill Seafood
Club House Spring Hill Golf Residence
Jalan Benyamin Suep Blok D7
Kemayoran, Jakarta Pusat
Telp: 021-65866927

Sumber: detikFood

Ayam Bakar Raja Raja di Pujasera Rumahitam

Ayam Bakar Raja Raja di Pujasera Rumahitam

Ayam bakar raja raja merupakan masakan kombinasi Jawa, Melayu,dan Padang. Awalnya diolah pakai bumbu khas Jawa, terus dihidangkan dengan disiram pakai kari Padang. Terakhir jangan lupa cocolkan ayam gorengnya ke sambal balacan khas Melayu. Kombinasinya klop, rasanya juga top.

ANDRIANI, Batam—

Pujasera Rumah Hitam di Sekupang bisa menjadi pilihan buat Anda untuk menjajal menu khas tradisional nusantara. Tempat makannya menyatu dengan sanggar seni Rumahitam. Malam menjelang, para pengunjung bisa menyaksikan pentas latihan kesenian para seniman sambil menikmati hidangan yang dipesan.

Pada siang hari tak kalah mengasikan. Para pengunjung bisa melihat suasana bangunan serba hitam. Di dalam sanggar, ada puluhan tempelan artikel koran berisi tulisan yang menceritakan aksi-aksi seniman Rumahitam. Di sana juga tersedia, beberapa saung lesehan yang kental dengan suasana alam terbuka full angin segar dari sekitarnya.

Ada beberapa menu yang ditawarkan di Pujasera Rumahitam, semuanya berbau nama kerajaan. Di antaranya ayam bakar Raja-raja, ayam goreng kesultanan, ikan bakar panglima, ikan goreng Laksemana, telur dadar Hang Tuah dan telur goreng Hang Jebat.

Nama menunya sengaja dibuat unik. Selain untuk menarik pelanggan datang, nama menu tersebut memiliki filosofi tersendiri. ”Menu yang dihidangkan sebagai bentuk penghormatan kepada seorang raja. Begitu juga pelayanannnya, kami anggap para tamu di sini seperti raja,”ujar Tarmizi, Pemilik Pujasera Rumahitam.

Aneka menu di Pujasera Rumahitam ini merupakan masakan kombinasi Jawa, Padang dan Melayu. Salah satunya menu ayam bakar raja-raja. Pertama-tama, ayam segar dimasak terlebih dulu dengan bumbu masak Jawa yaitu santan, cabe merah giling, merica, jahe, kunyit, salam dan gula. Usai itu ditiriskan lalu digoreng sebentar. Baru kemudian dibakar.

Saat akan dihidangkan ayam yang telah dibakar disiram dengan kuah padang. Begitu akan disantap, jangan lupa menyantapnya dengan sambal balacan. Harga aneka masakan ini cukup terjangkau harganya. Seperti ayam bakar Raja Raja cuma dipatok Rp11 ribu, ayam goreng kesultanan cuma Rp11 ribu, ikan bakar panglima cuma Rp15 ribu, telur dadar Hang Tuah cuma Rp7 ribu dan telur goreng Hang Jebat cuma Rp 8 ribu. Ada lagi menu masakan Padang yang murah meriah cuma Rp6 ribu. Menu lainnya ikan bakar panglima yang pakai ikan gurame segar langsung diambil dari aquarium. Masakannya enak, harganya terjangkau dan tampatnya yang nyaman membuat orang ramai-ramai datang ke sana. ”Sehari bisa menghabiskan 15 ekor ayam,” ujarnya. ***

Sumber : Batampos Online

Berjejalan Menyecap Soto Mie Bang Jamin

Berjejalan Menyecap Soto Mie Bang Jamin
Adi Wikanto

SIANG itu bukan main panasnya. Matahari tak lagi malu-malu menampakkan sinarnya yang benderang. Toh, itu tak menyurutkan rombongan orang-orang berdasi berjejalan di Kedai Soto Mie Bang Jamin!

“Ketimbang enggak kebagian. Lebih asyik berjejalan kaya begini,” celetuk Indra, salah satu pengunjung.

Kelezatan soto mi racikan Bang Jamin memang tak diragukan lagi. Sejak tahun 1965, yakni saat kedai ini berdiri, menu andalan pemikat para pelanggan adalah soto mi. Banyak pelanggan mengaku ketagihan pada racikan soto mi ala Bang Jamin yang segar.

Berlokasi di belakang Gajah Mada Plaza, Jakarta Pusat, kedai ini tampil sangat sederhana. Penanda kedai ini hanya menggunakan papan kecil berukuran 40 cm x 40 cm dengan tulisan bercat biru yang mulai memudar: Kedai Soto Mie Bang Jamin. Ayo, mari kita serbu!

Jamin membagi kedai dalam dua ruang. Sebuah sekat dari papan kayu menjadi pemisah ruang untuk memasak. Satunya lagi untuk tempat pengunjung mengudap soto mi. Lalu, sebuah tenda warna biru berukuran 8 m x 3 m menjadi pelindung seluruh ruangan kedai. Daya tampung kedai ini tidak banyak, hanya mampu menampung sekitar 15 sampai 20 orang.

Meski begitu, pengunjung tampak penuh. Bahkan, tak sedikit yang bersedia mengantre. Sesekali kepala pengunjung tampak melongok ke dalam kedai.

Penasaran, mencari tahu adakah bangku kosong untuk dirinya. “Tiap hari begitu. Minimal, ada 100 orang yang datang,” ujar Kusnadi, pengelola Soto Mie Bang Jamin.

Sejumlah itulah pengunjung saat weekdays alias pada hari kerja. Saat ujung minggu menjemput, jumlah pelanggan yang datang malah berlipat dua kalinya, sampai 200 orang.

Lokasi kedai yang menyelip di belakang mal serta di tengah himpitan rumah penduduk rupanya tak menyurutkan orang untuk datang. Pengunjungnya pun bukan orang sembarang. Banyak sekali yang datang dengan mobil. Mereka punya satu niat: menikmati semangkuk soto mi racikan Bang Jamin.

Seperti layaknya soto mi, tampilan soto mi racikan Bang Jamin ini terdiri dari mi kuning dan bihun. Sebagai bahan utama, sang peracik mengisinya dengan irisan daging sapi berukuran lumayan jumbo.

Setelah itu, ia memotong risol dalam berukuran sedang, ditambah perkedel kentang, tomat, serta kol. Terakhir, irisan seledri bertaburan sebagai lapisan paling akhir. Setelah beres dengan semua bahan baku soto mi, si peracik pun mengguyur kuah ke dalam mangkuk.

Sebelum disajikan, taburan emping goreng menutup semua racikan soto mi Bang Jamin. Asap putih tipis langsung mengepul begitu pelayan membawa hidangan sampai ke meja.

Nah, yang membedakan dengan soto mi lain: kuahnya bening, tak ada genangan lemak.

Sekarang giliran menyeruputnya! Sluurp… segar dan mantap! Jika suka, Anda bisa menambah dengan perasan jeruk nipis, sambal, atau kecap yang tersedia di meja, sesuai selera. Yang pasti, paduan kuah yang panas, segar, serta sambal yang pedas menambah nikmat soto mi ini. Tak terasa, keringat pun bercucuran.

Makin top kala mi dan bihun berpadu dengan daging sapi yang empuk. Terasa gurih di mulut. Lantas segera kita seruput kuah, bergantian dengan paduan daging, risol, perkedel. Memang yummy!

Kuah soto mi nan bening dan tanpa lemak memang menjadi daya tarik tersendiri. Maklum, kebanyakan kuah soto mi atau soto yang menggunakan daging sapi itu berwarna keruh dengan lemak di sana-sini.

Kusnadi membuka rahasia. Bang Jamin tak pernah merebus daging untuk kuah. “Yang direbus itu tulang sapi,” ujar Kusnadi. Tulang sebagai bahan kaldu tentu tulang yang masih bergelayutan dalam jumlah banyak. “Jadi, kaldu sapinya masih tetap terasa, tapi kuah bening dan tak berlemak,” tutur Kusnadi.

Selain soto mi, kedai ini juga menyajikan menu lain, yakni sop daging sapi. Namun, sop daging sapi ini kurang begitu laku. Pelanggan lebih banyak yang menyukai soto mi. “Padahal, kuahnya sama, lo, dengan soto mi,” ujar Kusnadi.

Jika kita memilih soto daging, tak ada mi dan risol di dalam mangkuk. Sebagai gantinya, muncul irisan daging sapi dalam jumlah lebih banyak.

Untuk bisa menikmati menu di sini, Anda tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Semangkuk soto mi hanya seharga Rp 12.000. Adapun sop daging sapi Rp 15.000. Bila ingin menambah nasi, hanya membayar Rp 2.500. Namanya juga kedai, Bang Jamin tak punya menu spesial sebagai pelega tenggorokan. Yang ada hanya soft drink dan teh.

Biasanya kedai ini buka jam 7 pagi, ditutup sore hari. Tapi Anda jangan datang lewat pukul 2 siang. “Pasti sudah kehabisan,” ujar Kusnadi, bangga.

Sumber: Kontan Online